Sibling Rivalry (Persaingan Antar Saudara) Part 1
Sibling rivalry merupakan bentuk dari kecemburuan yang dimiliki oleh anak kepada saudaranya. Hal ini terjadi karena beberapa alasan. Schaefer (1981) mengatakan merupakan hal yang normal sebenarnya bagi anak untuk saling berdebat, berargumen, tentang segala sesuatu. Batasan dimana hal itu menjadi hal yang normal, yaitu jika anak-anak juga berbagi hal yang menyenangkan satu sama lain. Ada kalanya saling mengolok-olok merupakan cara mereka untuk saling bergembira dan perdebatan atau cekcok yang terjadi antara sesama saudara tidak selalu berakibat negatif. Lebih lanjut dikatakan perdebatan seringkali mengajarkan anak tentang bagaimana mereka mempertahankan diridan berjuang untuk mendapatkan hak mereka, mengeskpresikan perasaan, serta melatih mereka untuk menyelesaikan konflik. Saling teriak, saling tunjuk, mungkin saja terjadi. Permasalahannya bisa saja menurut kita adalah hal yang sepele.
Jika kondisinya seperti ini, orang tua perlu membiarkan mereka melakukannya dengan cara mereka sendiri, cukup perhatikan saja apa yang terjadi. Jika kemudian perdebatan tersebut mengarah kepada kata-kata yang sangat menghina yang menunjukan meremehkan, disertai dengan tindakan fisik, maka pada saat ini orang tua perlu melerai, perlu mengintervensi, terutama jika orang tua memiliki pandangan bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan pertikaian. Penanganan sibling rivalry secara tepat akan berdampak pada pola relasi dalam keluarga antara sesama anak, serta anak dengan orangtuanya, yang kemudian berdampak pada bagaimana anak berelasi dengan lingkungan sosialnya, dengan teman-temannya ketika remaja, dengan masa depannya saat akan memutuskan memilih bidang yang akan ditekuni, dengan sosok otoritas ketika berada di dunia kerja.
Konsultan ahli parenting dan anak
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!