Pos

“Rumah Kencana” Sebuah Landasan Fasilitator dalam Penyelenggaran MHPSS: Proses Penelitian Pasca-Gempa Bumi Cianjur

“Rumah Kencana” Sebuah Landasan Fasilitator dalam Penyelenggaran MHPSS: Proses Penelitian Pasca-Gempa Bumi Cianjur

Gempa bumi tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga dampak signifikan pada kesejahteraan psikologis masyarakat. IBU Foundation menjadi salah satu LSM yang merespon pumulihan Masyarakat terdampak melalui program kegiatan MHPSS (Mental Health and Psychosocial Support). Berdasarkan panduan yang di kembangkan oleh IBU Foundation sejak 2018 yaitu RUMAH KENCANA (Ruang Ramah Anak Pasca Bencana) dengan 7 aspek layanan dukungan psikososial yaitu: Membangun Rasa Aman dalam Kelompok, Membangun Rasa Mampu Diri, Mengetahui Penyebab Bencana, Merasa Eksplorasi, Membangun Regulasi Emosi, Membangun Kemandirian (peduli diri), dan Ketahui Makanan Sehat. Panduan “Rumah Kencana” menjadi landasan tim IBU Foundation dalam memberikan pelayanan kepada para penyintas pasca gempa bumi 5,6 Magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.

IBU Foundation melakukan penelitian kualitatif bekerja sama dengan Fakultas Psikologi UNPAD terkait evaluasi penggunaan panduan “RUMAH KENCANA” pasca pelaksanaan pelayanan kegiatan MHPSS di wilayah terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. Tujuan dari program ini adalah untuk mengevaluasi dan mengembangkan panduan “Rumah Kencana”.

Proses penelitian melibatkan serangkaian langkah yang cermat dan terencana. Kegiatan ini melibatkan penyusunan laporan penelitian, pengumpulan data melalui metode FGD, dan wawancara bersama perwakilan masyarakat, key person, stakeholder pemerintah, serta penyedia layanan MHPSS dari NGO lain. Selain itu, dilakukan studi literatur untuk melengkapi penelitian. Pada akhir rangkaian program penelitian, dilakukan diseminasi mengenai hasil penelitian serta sosialisasi panduan “Rumah Kencana” yang telah dikembangkan.

Pada proses pengambilan data penelitian, program pelayanan MHPSS yang dilakukan oleh IBU Foundation dirasa mudah diterima dan bermanfaat oleh masyarakat. Dampak yang dirasakan oleh penerima layanan MHPSS yaitu menunjukkan adanya kemampuan untuk lebih kuat di Masyarakat. Salah satu narasumber yang tidak menerima layanan MHPSS menyatakan masih merasa takut dan sulit fokus dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun para penyintas yang tidak mendapatkan layanan MHPSS langsung dari IBU Foundation akhirnya telah mendapat informasi dan teknik menenangkan diri dari Peer Support yang telah dilatih oleh IBU Foundation.

Mengurangi Stress : “Rasanya melegakan dari kita karena semua orang stress, jadi kita merasa terhibur dan tenang, walaupun sedih kalau dalam keadaan seperti itu, banyak yang melindungi kita.” Ungkap Peserta 53, Penerima Manfaat.

Memperkuat konektivitas antar sesama penyintas : “Bagusnya karena kita punya teman untuk berbagi cerita, dan mendengar pengalaman dari orang lain juga menyenangkan. Jadi, kita tidak bosan kalau berkumpul dengan banyak orang yang seperti itu.” Ungkap Peserta 66, Penerima Manfaat

Meningkatkan dukungan emosional : “Nyaman, bahkan ibu-ibu pun senang dan bersyukur masih ada yang peduli dari Yayasan, meski mengaku tidak bisa memberikan apa-apa. Kami sudah menerima sebanyak ini, dan itu sudah merupakan berkah. Mereka sangat peduli terhadap kami dan terus memberikan kenyamanan.” Ungkap Peserta 73, Penerima Manfaat.

Mengurangi beban yang dirasakan : “Nyaman, sangat nyaman. Jadi kami bisa bersosialisasi dan bertukar pikiran. Setelah tim IBU Foundation datang kesini, alhamdulillah. Sehingga wawasan bertambah. Yang belum pernah dihafal sebelumnya” Ungkap Peserta 66, Penerima Manfaat

Panduan Rumah Kencana berfungsi sebagai landasan fasilitator dalam memberikan dukungan psikososial dan layanan kesehatan mental. Secara komprehensif mencakup pendekatan psikoedukasi, konseling pribadi, terapi kelompok, dan psikososial kegiatan. Rumah Kencana telah dibuat dengan cermat berdasarkan pengalaman dan temuan di lapangan. Panduan ini membantu individu dalam menghadapi stres dan tantangan mental lainnya yang muncul setelah bencana, sekaligus membina ketahanan mental yang kuat dan sosial-sistem ekologi bagi penyintas.

Hasil penelitian telah dipresentasikan dan disosialisasikan didihadiri oleh perwakilan Instansi pemerintah di tingkat kabupaten antara lain: Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. , Badan Riset dan Inovasi, Sekretariat Daerah, Palang Merah Indonesia, Taruna Siaga Bencana, perwakilan 5 desa binaan, dan perwakilan Kecamatan Cugenang. Selain itu berpartisipasi juga perwakilan LSM yang berpartisipasi baik secara offline maupun online: Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Jawa Barat, Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Jawa Barat, Kun Humanity, Save The Children (STC), CBM Global, YEU, dan Kesehatan Jiwa Indonesia (KMI).

Pembaharuan dan pengembangan Panduan Rumah Kencana ini adalah sebagai Upaya IBU Foundation  berkomitmen untuk memberikan layanan untuk mengakomodasi kebutuhan para penyintas bencana, menciptakan ruang yang aman untuk penyembuhan dan pemulihan, khususnya bagi anak-anak dan lingkungan pendukungnya. Panduan Rumah Kencana akan terus  berkembang dan beradaptasi mengikuti kebutuhan para penyintas dengan standar layanan kemanusiaan secara luas. Panduan Rumah Kencana mewakili semangat dan komitmen IBU Foundation untuk mendukung kesejahteraan mental dan psikososial dalam konteks bencana.

IBU Foundation mengucapkan terima kasih kepada mitra, relawan, dan individu yang telah mendukung misi kami. Jika Anda ingin berkontribusi atau mencari informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website kami di www.ibufoundation.or.id atau hubungi kami melalui media sosial kami @ibufoundation.