IBU Site Subang telah melaksanakan Lokakarya Advokasi dan Jejaring Program Livelihood security SRAP Project Fase II yang membahas mengenai pelatihan untuk mitra langsung yang terdiri dari 15 Desa. Untuk materi yang di berikan adalah mengenai peran advokasi, langkah-langkah advokasi hingga pemilihan isu strategis yang diintegrasikan dengan identifikasi isu-isu strategis yang berujung pada pencapaian tujuan isu strategis advokasi tersebut kepada 118 kepala keluarga PAP (People Affected by Project) atau masyarakat terdampak yang terambil lahan tanah hingga tempat tinggal akibat pembangunan Tol Cipali.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25-26 April 2017, bertempat di Grant Hotel Subang. Kegiatan ini dilakukan karena kurangnya kapasitas dan pemahaman mitra langsung dalam melakukan advokasi dan pemetaan jejaring dari berbagai desa untuk memberikan sosialisasi kepada PAP yang mengalami masalah ataupun advokasi yang kurang tersampaikan.
Pada hari pertama, kegiatan berjalan dengan diberikannya sesi yang terstruktur. Di mulai dengan pengenalan materi oleh pelatih dari perwakilan Headquarter IBU Foundation dan perwakilan dari kepengurusan inti organisasi. Kemudian membagi ke dalam beberapa kelompok dan diberikan pre-test mengenai topik pelatihan. Banyak pembahasan materi yang di berikan oleh pelatihan dengan beberapa metode. Di awali dengan pemahaman penetapan langkah-langkah advokasi, pemilihan isu-isu strategis, identifikasi isu-isu tersebut hingga tercapainya pencapaian strategis yang dibuat oleh peserta. Selanjutnya peserta melakukan diskusi kelompok untuk mendiskusikan pencapaian tujuan yang dihasilkan dari hasil-hasil diskusi mengenai point-point isu advokasi yang sedang terjadi di desanya masing-masing dan mempresentasikan hasil diskusi.
Pada hari kedua, peserta diberikan materi mengenai advokasi yang di harapkan dengan materi ini mitra langsung mampu untuk melakukan advokasi kepada stakeholder, seperti kepala desa dengan perangkat desa lainnya, lembaga keuangan, Dinas Sosial dan lain-lain. Sesi ini bertujuan untuk melatih bagaimana alur advokasi yang terstruktur dan terencana sesuai dengan tahapannya. Selain itu pelatih memberikan sesi games yang mengandung materi mengenai perhitungan laba dan rugi sebuah koperasi. Sesi ini bisa membantu peserta untuk memahami bagaimana pentingnya paham akan perhitungan serta perputaran keuntungan serta kerugian dalam berwirausaha, ataupun dalam sebuah investasi. Selanjutnya peserta melakukan pemetaan stakeholder yang dapat bersinergi dengan program di Site Subang yang salah satunya adalah program KUBE (Kelompok Usaha Bersama).
Melihat dari berbagai isu yang terjadi di beberapa desa dampingan IBU Site Subang, pelatih membantu melalui sesi ini untuk lebih mandiri mendapatkankan dan mengembangkan modal untuk keperluan masyarakat sehari-hari. Salah satunya ada masyarakat terdampak, Abah Sutya, yang mendapatkan dana untuk mengembakan tani jahe merah.
Di akhir sesi, pelatih memberikan pengarahan peserta untuk membuat rencana tindak lanjut selama 3 bulan kedepan. Berikut hasil dari rencana tindak lanjut yang didapat:
1. Kebutuhan advokasi menyangkut kondisi masyarakat terdampak terkait pengesahan dan legalisir dokumen kepada stakeholder.
2. Pendekatan kepada bank swasta perihal dana simpan pinjam atau sistem bagi hasil untuk modal.
3. Berkoordinasi dengan pihak dinas terkait untuk keberlangsungan program KUBE.
4. Melakukan koordinasi dengan pihak IBU dan stakeholder desa untuk melakukan identifikasi lanjutan.
5. Melakukan koordinasi dengan PAP.
Dari rencana tindak lanjut yang telah dibuat disimpulkan bahwa peserta (mitra langsung) ingin adanya kegiatan yang bisa menunjang program yang telah berjalan seperti KUBE dapat dijadikan sebagai modal jangka panjang masyarakat terdampak. Pihak IBU Site Subang sangat mengapresiasi rencana tindak lanjut yang telah diajukan dan disusun. IBU Site Subang pun akan membantu dalam pelaksanaan teknis advokasinya