Situasi Umum
Musim hujan dengan curah hujan yang tinggi di area kabupaten Bandung sejak awal November 2012, dan diperkirakan akan terus berlanjut sampai bulan January 2013.
Minggu 18 November 2012,Hujan deras di Bandung Selatan telah mengakibatkan banjir bandang di daerah Cingcin Soreang dan longsor di desa Sadu,Soreang.Selama 3 hari turunnya hujan,mengakibatkan banjir yang telah berdampak ke 9 kecamatan di kecamatan Bandung. Kecamatan tersebut adalah Soreang, Cangkuang, Pameumpeuk, Bojong Soang,Dayeuh Kolot, Bale Endah, Kutawaringin, dan Katapang.
Hujan deras di hari minggu telah merusak sebuah bendungan di sungai yang mengalir ke Citarum Soreang yang mengakibatkan peningkatan level air secara tiba-tiba yang menyebar,beberapa penduduk terpaksa menghindari banjir dengan mencari lokasi yang lebih tinggi. Hal ini harus dilakukan karena ketinggian air mencapai dua meter sehingga penduduk disana naik ke atap rumah mereka. Dua hari setelah hujan deras di hari Minggu, level air sudah menurun . Sekarang level air berkisar 30-120 cm dibeberapa area. Berdasarkan data BPBD diperkirakan 4.321 rumah atau 16.414 orang terkena dampak banjir tersebut.
Banjir bandang di daerah Cingcin, Soreang dekat Katapang pada hari minggu 18 November tersebut telah menghanyutkan 8 orang dan 2 orang ditemukan telah meninggal oleh tim SAR.
Longsor besar di daerah Sungapan Desa Sadu yang telah menghambat arus lalu lintas jalan dari Bandung menuju Ciwidey telah dibersihkan sehingga arus lalu lintas telah kembali normal. Di area tersebut Tim SAR masih terus kembali untuk evakuasi korban longsor tersebut, 2 orang dinyatakan tertanam dibawah longsor (sumber BPBD).
KAJIAN AWAL
IBU Foundation mengirimkan 4 Staff ERT untuk melalukan assessment dan mendampingi Tim SAR dalam mengevakuasi korban ke daerah yang terkena dampak sejak hari Senin, 19 November 2012
Perhatian harus diberikan kepada daerah yang terkena dampak tersebut selama musim hujan mengantisipasi banjir bandang susulan atau longsor. Perhatian yang lebih juga harus diberikan kepada daerah yang biasa terkena banjir seperti Dayeuh Kolot dan Bale Endah, karena terus meningkatnya ketinggian air di Sungai Citarum.BPBD Kabupaten Bandung telah melaporkan bahwa sekitar 18000 orang dalam bahaya terkena banjir di Bale Endah dan Dayeuh Kolot.
PMI telah mendirikan dapur umum untuk membantu para pengungsi. Beberapa dari pengungsi telah kembali pulang ke rumah dan mulai membersihkan lumpur. Beberapa dari mereka masih tetap tinggal di pengungsian, sebagian besar di Kecamatan Dayeuh Kolot dan Kecamatan Bale Endah. Respon beragam telah dilakukan oleh beberapa kelompok dari Bandung dengan menyediakan barang-barang kebutuhan yang mendesak khususnya makanan. Sayangnya ada ketidakseimbangan exposure berita membuat penumpukan pasokan barang hanya berada di salah satu titik terutama di daerah Cingcin, Soreang.
BPBD harus dibantu dalam mengelola data dan informasi bencana untuk menyediakan informasi yang akurat untuk masyarakat. Diharapkan data terus berkembang dan meningkat kualitasnya dari waktu ke waktu. Respon harus dikoordinasikan untuk mencegah tumpang tindih respon dan besarnya arus bantuan ke beberapa daerah.
Dibawah ini data banjir yang dikumpulkan oleh BPBD Kabupaten Bandung. Beberapa data masih belum lengkap karena masih membutuhkan perbaikan. Update BPBD mengenai data populasi yang terkena dampak banjir per 19 November 2012

Karena hujan deras diperkirakan akan terus berlanjut sampai januari 2013, IBU Foundation memutuskan untuk merespon emergensi dengan mendampingi BPBD Kabupaten Bandung dalam pengolahan data dan mendistribusikan NFI untuk penduduk yang terkena dampak, juga kemungkinan program psikososial,kesehatan dan sanitasi air.
Tim IBU mengkaji Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin dan mendapatkan data penduduk yang terkena dampak per 20 November 2012

Sampai hari ini di Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin, PMI telah mendirikan dapur umum selama 4 hari (sampai Jumat, 23 November 2012). Beberapa dari NFI ( Family kits, pakaian,matras dan makanan bayi) telah di distribusikan dari beberapa orang dan organisasi. Pendistribusian NFI masih minim dan tidah berjalan baik karena terbatasnya kapasitas organisasi lokal dalam pengelolaan barang bantuan.
Kajian Kebutuhan
Para Pengungsi umumnya sudah menerima kebutuhan dasar secara cukup,namun demikian setelah dilakukan assesment lebih detail ke tempat pengungsian masih ditemukan kesenjangan. Hari ini IBU Foundation mengirim beberapa relawan untuk mengunjungi tepat pengungsian dan mencari informasi lebih lanjut mengenai kesenjangan kebutuhan.
Dibawah ini kebutuhan dasar yang diperlukan oleh pengungsi :
- Hygiene Kit untuk wanita dan anak-anak
- Selimut
- Oralit dan Penjernih Air.
- Air Bersih
- Alat kerja untuk membersihkan rumah