Oleh : Dhea Fuzti A’lawiyah (Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Angkatan 2016)
“Sebaik-baiknya manusia yaitu yang bermanfaat bagi orang lain”
Sabda Rasulullah SAW tersebut terdengar sederhana, namun memiliki makna yang membuat saya merenungi sebuah hakikat kehidupan yang nyata. Bagaimana membuat hidup menjadi bermakna. Saya percaya bahwa kebaikan akan terus berputar membentuk lingkaran, dan menjadi bagian dari lingkaran tersebut adalah hal yang menyenangkan, ya saya bisa sebut hal itu “kebahagiaan”.
Namun, jika air dalam ember mu kosong, bagaimana mau mengisi air ember orang lain? Pertanyaaan itu pun membuat Saya berfikir kembali, jika kita ingin memberi, maka kita harus memiliki sesuatu untuk diberikan. Layaknya air dalam ember kita. Semakin banyak air dalam ember kita, semakin banyak kita bisa memberi.
Lalu, bagaimana kita bisa mengisi ember kita?
Magang di IBU Foundation merupakan salah satu cara untuk mengisi ember kosong tersebut, yang harapannya adalah bisa kembali di berikan kelak pada sekeliling yang membutuhkan, sehingga kebermanfaataan akan terus berputar.
IBU Foundation merupakan Non Goverment Organization (NGO) yang bergerak dalam bidang sosial, Saya berharap mendapatkan pengetahuan mengenai dunia NGO dan budaya-budaya yang ada di dalamnya terutama yang ada di IBU Foundation ini, dan mendapatkan pengalaman bekerja sama dengan pihak-pihak di IBU. Disamping itu, Saya ingin mengembangkan sedikitnya pengetahuan yang sudah saya pelajari di bangku kuliah selama 6 semester ini menjadi hal yang nyata, memanfaatkan skill-skill seperti wawancara, observasi, dan fasilitasi yang sudah dibekali sebelumnya. Setelah perbincangan kemarin pula, saya tertarik belajar mengenai Psychological First Aid, Saya harap bisa belajar dengan ahlinya di IBU ini.
Terima kasih pada IBU Foundation telah memberikan kesempatan untuk kami belajar disini, semoga air yang dialirkan ke ember-ember kosong kami akan bisa terus berputar ke ember-ember kosong lainnya, bukan hanya sekadar ilmu namun juga semangat positif.