Setelah mengadakan pelatihan pertolongan pertama dan pemadaman api dengan melibatkan pihak sekolah dampingan yang terdiri dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, serta mitra lokal (Masyarakat Tangguh Bencana) sebagai peserta, selanjutnya pihak sekolah membuat rencana tindak lanjut di tiap sekolah dengan melakukan pelatihan kembali kepada para siswa di tiap sekolah dampingan. Pelatihan ini telah diselenggarakan selama dua hari dengan pengaturan waktu yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan di sekolah.
Tujuan dari kegiatan pelatihan ini, Tim Siaga Bencana dapat melakukan pertolongan pertama pada diri dan teman sebaya, mengetahui pertolongan pertama pada kondisi darurat, dan praktik pemadaman api ringan dengan menggunakan beberapa media, seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan), handuk basah, dan karung goni basah.
Dalam kegiatan ini IBU juga mendampingi proses fasilitasi yang dilakukan oleh pihak sekolah pada siswa. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah diskusi interaktif, diskusi kelompok, dan praktik.